Gegar Budaya dan Indeks Literasi Digital

Rabu, 15 Februari 2023 06:48 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi memacu pengembangan dan penggunaan teknologi digital untuk menggantikan kebiasaan konvensional. Pengalihan kepada teknologi digital pada pelayanan, penyedia barang dan jasa, pendidikan dan bidang lain mendorong intensitas penggunaan internet meningkat.

Pasca pandemi Coronavirus Disease 2019 menciptakan kebiasaan baru masyarakat. Istilah pandemi menunjukkan epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas bahkan seluruh dunia. Dampak pandemi sangat terasa di berbagai sendi-sendi masyarakat secara luas, terlebih bidang ekonomi. Barang menjadi mahal, kunjungan wisatawan mancanegara menurun, impor/ekspor terhambat dan tidak ketinggalan bidang pendidikan dilaksanakan secara daring.

Pembatasan menjadi salah satu upaya untuk menghindari adanya kerumunan dan terjadi penyebaran virus semakin meluas. Pengalihan kegiatan dengan pemanfaatan teknologi digital seperti pelayanan publik, penyedia barang dan jasa, pendidikan dan kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan.

Penggunaan teknologi digital dengan internet of things secara masif menjadi bentuk responsibility untuk tetap produktif di masa pandemi. Internet of things sendiri merupakan sistem terdiri berbagai device seperti computational device, mechanical dan digital devices yang dimana setiap device memiliki UIDSs yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan data melalui jaringan khusus ataupun internet.

Pandemi memacu pengembangan dan penggunaan teknologi digital untuk menggantikan kebiasaan konvensional. Pengalihan kepada teknologi digital pada pelayanan, penyedia barang dan jasa, pendidikan dan bidang lain mendorong intensitas penggunaan internet meningkat. Keadaan ini diperkuat dengan data dari Internet World Stats pada bulan Maret 2021, Indonesia menjadi negara ketiga tertinggi pengguna internet di Asia dengan 212,39 juta jiwa, di bawah India dengan 755,82 juta jiwa, dan Tiongkok dengan 989,08 juta jiwa pengguna internet. Juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyatakan pengguna internet di Indonesia naik 76,8% (Konferensi Pers Survei Indeks Literasi Digital Indonesia 2021). Peningkatan pengguna internet di Indonesia didukung adanya pandemi sehingga banyaknya bidang yang beralih kepada sistem digital.

Kebiasaan baru ini menjadikan beberapa masyarakat mengalami culture shock terlebih dalam penggunaan teknologi digital pada masa awal pandemi. Namun perubahan kebiasaan juga memiliki nilai positif dengan tuntutan kondisi pandemi dan perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi digital bertahap mampu memperbaiki indeks literasi digital pada masyarakat. Penggunaan aplikasi digital, layanan digital, buku digital dan berbasis digital mulai mengalami peningkatan signifikan selama pandemi.

M. Syarif Bando (Antara, 2020) memaparkan iPusnas (layanan digital perpusnas) sebelum pemberlakuan pembatasan pandemi pada tanggal 8-14 Maret 2020 data menunjukkan 8.238 unduhan buku dan 9.783 pengguna. Awal pemberlakuan pembatasan pada tanggal 24 Maret-4 April 2020 mengalami kenaikan sebesar 42.645 unduhan buku dan 40.902 pengguna.

Penggunaan teknologi digital dan internet diharapkan berbanding lurus dengan literasi digital masyarakat. Aspek-aspek literasi digital seperti halnya digital culture, digital ethics, digital skills, dan digital safety perlu dimiliki oleh masyarakat. Berdasarkan hasil survei Kementerian Kominfo dan KIC terkait literasi digital Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 4-24 oktober 2021 dengan 10.000 responden dari 514 kabupaten/kota dengan skala penilaian 5 menunjukkan literasi digital 3,49, digital culture 3,9, digital ethics 3,53, digital skills 3,49, digital safety 3,1.

Hasil survei Kementerian Kominfo dan KIC menunjukkan budaya literasi membaik dengan indeks literasi digital meningkat. Semakin menjamurnya penggunaan teknologi digital di berbagai bidang barang dan jasa. Kementerian Kominfo memiliki tiga program upaya pemberdayaan literasi digital masyarakat yakni skill digital dasar, skill digital intermediate, dan skill digital advance. Hal ini diharapkan mampu menjadikan masyarakat semakin bijak dan memiliki kemampuan teknologi digital yang baik. Sehingga mengurangi terjadinya culture shock terhadap penggunaan teknologi digital dan mendorong masyarakat belajar meningkatkan literasi digital.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Muhammad Rofiul Alim

Penulis

0 Pengikut

img-content

Gegar Budaya dan Indeks Literasi Digital

Rabu, 15 Februari 2023 06:48 WIB
img-content

Madrasah dan Metaverse

Rabu, 8 Februari 2023 15:17 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua